Langsung ke konten utama

MAKALAH

 


MAKALAH

HUBUNGAN GERAKAN TAREKAT DAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Pendidikan Islam Indonesia

Dosen Pengampu : Cecep Darul Iwan, M.pd.I

 

 

 

 



Disusun Oleh :

Dhea Rahmatillah            :    2303004214

Siti Sai’dah Fauziyah      :    2303004218

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM DARUSSALAM (UID) CIAMIS

TAHUN 2024

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................. II

KATA PENGANTAR............................................................................................................ III

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang            1

2. Rumusan Masalah            1

3. Tujuan Penulisan.................................................................................................. 1

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Tarekat.................................................................................................. 2

B. Pertumbuhan Gerakan Tarekat di Indonesia.................................................................................................. 3

C. Kontribusi Gerakan Tarekat Terhadap Pendidikan Islam.................................................................................................. 5

D. Contoh Lembaga Pendidikan Islam Berbasis Tarekat.............................................................................................. 6

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................. 9

B. Saran.................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 10

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat yang luar biasa, keteguhan, serta kekuatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan limpahkan kepada Nabi kita semua Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya,para sahabatnya tabiin tabi'at nya,dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapa dosen  mata kuliah SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM INDONESIA yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah ini.

Kami sadar betul bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis sangat menghargai masukan atau kritik yang membagun agar bisa lebih baik lagi dalam penyusunan makalah kedepannya.

 

 

                                                                                    Ciamis, 14 Oktober 2024

 

                           

                                                                                     Penulis


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.     Latar Belakang

Gerakan tarekat di Indonesia, yang berakar pada tradisi tasawuf, telah memainkan peran penting dalam pendidikan Islam, khususnya dalam pembentukan karakter dan spiritualitas. Tarekat tidak hanya menekankan praktik-praktik keagamaan, tetapi juga berperan dalam menyebarkan nilai-nilai moral dan etika yang selaras dengan tujuan pendidikan Islam. Banyak pesantren yang mengadopsi ajaran tarekat untuk memperkuat aspek spiritual peserta didik. Namun, di era modernisasi pendidikan, peran tarekat sering terabaikan meskipun nilai-nilai sufistik tetap relevan dalam menghadapi tantangan moral saat ini. Oleh karena itu, kajian ini penting untuk menggali hubungan antara tarekat dan pendidikan Islam di Indonesia.

 

2.     Rumusan Masalah

1)    Apa pengertian tarekat?

2)    Bagaimana pertumbuhan gerakan tarekat di Indonesia?

3)    Bagaimana kontribusi gerakan tarekat terhadap pendidikan islam?

4)    Apa contoh lembaga pendidikan Islam berbasisi tarekat?

 

3.     Tujuan Penulisan

1)    Mengetahui pengertian tarekat

2)    Mengetahui bagaimana pertumbuhan gerakan tarekat di Indonesia

3)    Mengetahui bagaimana kontribusi gerakan tarekat terhadap pendidikan islam

4)    Mengetahui contoh lembaga pendidikan Islam berbasisi tarekat

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Tarekat

Secara etimologis tarekat berasal dari bahasa arab,tariqah, yang berarti jalan kecil-kecil, cara, metode, madzhab, aliran dan haluan. Amin Al-kurdy mengemukakan tiga macam definisi tarikat secara terminologis:

Ø  Tariqah adalah mengamalkan shari’at dan menghayati inti shari’at itu, serta menjauhkan hal-hal yang bisa melalaikan pelaksanaan semua inti dan tujuan shari’at itu.

Ø  Tariqah adalah melaksanan semua perintah shari’at dan menjauhi semua laranganya dengan sekuat tenaga lahir dan batin.

Ø  Tariqah adalah menjauhi hal-hal yang haram,makruh, dan berlebihan dalam hal yang mubah serta melaksanakan hal-hal yang wajib dan sunnah dengan sekuat tenaga di bawah bimbingan seorang guru yang sudah mencapai level marifat.

Menurut L.Massignon, yang pernah melakukan penelitian terhadap kehidupan tasawuf di beberapa negara islam, menarik suatu kesimpulan bahwa istilah tarikat mempunya dua macam pengertian :

Ø  Tarikat yang di artikan sebagai pendidikan kerohanian yang sering dilakukan oleh orang-orang yang menempuh kehidupan tasawuf. Pengertian ini menonjol pada abad ke-9 sampai ke-11 Masehi.

Ø  Tarekat yang di artikan sebagai perkumpulan yang di asuh oleh seorang guru murshid (pembimbing). Dalam perkembanganya, tarekat menjadi organisasi keagamaan kaum sufi dengan jumlah yang banyak dan nama yang berbeda-beda. Tarekat ini tersebar ke Asia tenggara dan tengah, Afrika timur dan utara, India, Iran dan Turki.

Tarekat adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada jalan atau metode spiritual yang diikuti oleh seorang Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ajaran-ajaran sufi (tasawuf). Tarekat sering kali berbentuk organisasi keagamaan yang dipimpin oleh seorang guru spiritual atau mursyid, yang membimbing para pengikutnya (murid) dalam menjalani latihan-latihan spiritual, seperti zikir, doa, dan meditasi, untuk mencapai pemahaman dan kesadaran yang lebih mendalam tentang Tuhan.

Secara umum, tarekat bertujuan untuk mencapai ma'rifat, yaitu pengetahuan langsung tentang Tuhan, melalui penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) dan pembentukan karakter spiritual. Setiap tarekat memiliki metode, praktik, dan ritual yang bisa berbeda-beda, tetapi semuanya berlandaskan pada prinsip-prinsip ajaran Islam. Contoh tarekat yang terkenal antara lain:

-          Tarekat Naqsyabandiyah

-          Tarekat Qadiriyah

-          Tarekat Syadziliyah

Meskipun demikian, tidak semua Muslim mengikuti tarekat, karena ini adalah bagian dari cabang spiritual (mistisisme) dalam Islam yang biasanya lebih erat terkait dengan tradisi sufi.

B.    Pertumbuhan Gerakan Tarekat di Indonesia

Awal mula pertumbuhan tarekat di indonesia

Gerakan tarekat mulai masuk ke Indonesia bersamaan dengan penyebaran Islam pada abad ke-13. Ulama-ulama dari Timur Tengah dan India memainkan peran penting dalam memperkenalkan tarekat di Nusantara. Pada awalnya, tarekat berkembang di daerah-daerah pesisir seperti Aceh dan Jawa, di mana terjadi kontak antara para pedagang Muslim dan penduduk lokal. Tarekat-tarekat yang pertama kali berkembang di Indonesia antara lain:

·       Tarekat Qadiriyah: Didirikan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani, tarekat ini adalah salah satu tarekat tertua yang diperkenalkan di Indonesia.

·       Tarekat Naqsyabandiyah: Didirikan oleh Bahauddin Naqsyaband dari Bukhara, tarekat ini dikenal dengan zikir sirr (zikir dalam hati).

·       Tarekat Syattariyah: Diperkenalkan oleh Syekh Abdullah as-Syattari, tarekat ini berkembang di Sumatera dan Jawa.

·       Tarekat Khalwatiyah: Tarekat ini berkembang di Sulawesi dan dikenal karena praktik zikir yang intens dan disiplin spiritual yang ketat.

Perkembangan di Masa Kolonial

Selama masa penjajahan Belanda, tarekat-tarekat tetap berkembang meskipun ada upaya dari pemerintah kolonial untuk mengendalikan aktivitas keagamaan yang dianggap dapat mengganggu stabilitas politik. Gerakan tarekat seperti Naqsyabandiyah dan Syattariyah tidak hanya berfungsi sebagai gerakan spiritual, tetapi juga menjadi basis perlawanan terhadap kolonialisme, seperti yang terlihat dalam Perang Paderi di Sumatera Barat.

Tarekat juga berperan sebagai organisasi yang menghubungkan masyarakat pedesaan dengan ulama yang tersebar di berbagai wilayah. Hal ini terlihat dari jaringan ulama di Minangkabau, Jawa, dan Aceh yang menjadi pusat pengajaran tarekat. Faktor-faktor Pertumbuhan Tarekat di Indonesia :

·       Peran Pesantren: Banyak pesantren di Indonesia yang mengajarkan tarekat sebagai bagian dari kurikulum mereka. Para kyai yang juga mursyid tarekat menjadi tokoh sentral dalam memperkenalkan tarekat kepada masyarakat.

·       Situasi Sosial dan Politik: Pada masa-masa krisis sosial dan politik, masyarakat sering mencari ketenangan batin melalui ajaran tarekat. Tarekat dianggap mampu memberikan stabilitas spiritual di tengah kondisi sosial yang tidak menentu.

·       Adaptasi Budaya Lokal: Salah satu kunci keberhasilan tarekat di Indonesia adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan budaya dan tradisi lokal. Beberapa ritual tarekat disesuaikan dengan budaya setempat, sehingga masyarakat lebih mudah menerima ajaran Islam melalui jalan tarekat.

Peran Tarekat di Era Modern

Di era modern, tarekat terus berkembang dan memiliki peran penting dalam kehidupan spiritual umat Islam di Indonesia. Di tengah pengaruh modernisasi dan globalisasi, tarekat masih dianggap relevan oleh banyak umat Islam karena tarekat menyediakan jalur spiritual yang dalam dan mendalam. Gerakan tarekat di era modern ini juga mendapatkan ruang baru melalui media digital. Pengajaran tarekat kini bisa diakses melalui majelis-majelis dzikir yang disiarkan melalui televisi, radio, dan media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa tarekat telah berhasil menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan esensinya.

Tarekat-Tarekat Populer di Indonesia :

a.     Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah: Kombinasi dari dua tarekat besar, tarekat ini banyak diikuti di Jawa, Madura, dan Sumatera.

b.     Tarekat Tijaniyah: Berasal dari Afrika Utara, tarekat ini memiliki pengikut di Jawa dan Sumatera.

c.     Tarekat Khalwatiyah: Tarekat yang populer di Sulawesi, terutama di

d.     Makassar dan sekitarnya.

 

C.    Kontribusi Gerakan Tarekat terhadap pendidikan Islam

Peran Tarekat dalam Pendidikan Islam

Gerakan tarekat berkontribusi dalam pendidikan Islam melalui berbagai cara:

a. Pendidikan Spiritual dan Akhlak

Salah satu tujuan utama tarekat adalah pembentukan akhlak dan spiritualitas individu. Tarekat mengajarkan murid-muridnya untuk mencapai kedekatan dengan Allah melalui ritual zikir, meditasi, dan doa. Pendidikan akhlak menjadi salah satu fokus utama, di mana para anggota tarekat diajarkan untuk menjauhi sifat-sifat buruk seperti egoisme, keserakahan, dan amarah, serta memupuk sifat-sifat seperti ketulusan, kesabaran, dan keikhlasan. Proses pendidikan ini tidak hanya dilakukan di masjid-masjid tetapi juga di pusat-pusat tarekat (zawiyah), yang menjadi tempat pembelajaran moral dan spiritual.

b. Pendirian Lembaga Pendidikan (Zawiyah, Ribat, dan Khanqah)

Beberapa tarekat mendirikan lembaga-lembaga pendidikan seperti zawiyah (pondok sufi), ribat (tempat pelatihan spiritual), dan khanqah (asrama sufi) yang berfungsi sebagai pusat pembelajaran agama dan spiritualitas. Selain mendalami ilmu tasawuf, para pelajar di tempat-tempat ini juga diajarkan ilmu-ilmu agama seperti tafsir Al-Qur'an, hadis, fikih, dan bahasa Arab. Di tempat-tempat ini, tarekat tidak hanya memberikan pendidikan spiritual tetapi juga mempersiapkan pelajar untuk menjadi pemimpin masyarakat.

c. Penyebaran Ilmu Melalui Perjalanan Dakwah

Banyak tokoh tarekat yang terlibat dalam penyebaran Islam di berbagai wilayah melalui dakwah dan pendidikan. Mereka membawa ajaran Islam serta membentuk lembaga-lembaga pendidikan di daerah-daerah baru, seperti di Asia Tengah, India, hingga Nusantara. Tarekat seperti Naqsyabandiyah dan Qadiriyah sangat berpengaruh dalam penyebaran Islam di wilayah-wilayah ini. Para mursyid tarekat sering kali mendirikan pesantren atau sekolah-sekolah Islam untuk mendidik generasi muda.

d. Pengajaran Metode Zikir dan Meditasi Sebagai Bagian Pendidikan Islam

Di dalam tarekat, metode zikir (mengingat Allah) diajarkan sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Zikir ini juga merupakan bentuk pendidikan spiritual yang bertujuan untuk membersihkan hati dari pikiran-pikiran negatif dan sifat-sifat buruk. Dengan pengajaran zikir dan meditasi, tarekat membantu meningkatkan dimensi batin dari pendidikan Islam yang lebih bersifat intelektual dan formal.

e. Pengembangan Karakter melalui Hubungan Guru dan Murid

Tarekat sangat menekankan pentingnya hubungan yang kuat antara guru (mursyid) dan murid. Murid harus memiliki adab dan sopan santun dalam belajar dari gurunya, dan guru bertanggung jawab untuk mendidik murid tidak hanya dalam hal ilmu pengetahuan, tetapi juga dalam pembentukan karakter dan perilaku. Proses pembelajaran ini mendalam dan personal, yang membantu memperkuat moral dan spiritualitas para murid.

Dampak Gerakan Tarekat Terhadap Pendidikan Islam di Nusantara

Di Indonesia, tarekat-tarekat seperti Qadiriyah, Naqsyabandiyah, dan Syattariyah memainkan peran penting dalam pendidikan Islam. Para ulama tarekat sering kali menjadi pendiri pesantren dan madrasah. Misalnya, tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah berperan penting dalam pendirian pesantren di Pulau Jawa pada abad ke-18 dan 19. Tarekat juga mendorong berkembangnya pendidikan Islam yang menggabungkan aspek spiritual dan intelektual, serta menekankan pentingnya kebersamaan dalam komunitas Muslim.

D.    Contoh Lembaga Pendidikan Islam Berbasis Tarekat

Ciri-Ciri Lembaga Pendidikan Berbasis Tarekat:

-          Zikir: Setiap tarekat memiliki amalan zikir tertentu yang diajarkan kepada murid-muridnya, baik secara berjamaah maupun individu.

-          Mursyid: Setiap tarekat memiliki seorang mursyid (pembimbing spiritual) yang bertanggung jawab dalam membimbing murid dalam menapaki jalan spiritual.

-          Tasawuf: Fokus utama pendidikan tarekat adalah tasawuf, yakni pengembangan spiritual melalui penyucian hati dan pengendalian nafsu.

-          Disiplin Spiritual: Lembaga tarekat mendidik santri untuk menjalankan amalan-amalan ibadah tambahan seperti puasa sunah, shalat malam, dan khalwat.

-          Kebersamaan: Kehidupan sehari-hari di lembaga tarekat umumnya sangat komunal, di mana para santri melakukan zikir dan ibadah lainnya secara berjamaah.

Lembaga pendidikan Islam berbasis tarekat adalah institusi yang menggabungkan pendidikan agama Islam dengan praktik-praktik tasawuf, yang merupakan aspek spiritual Islam yang berfokus pada penyucian jiwa, zikir, dan kedekatan dengan Allah. Pendidikan di lembaga ini umumnya mencakup studi syariat (hukum Islam), akidah, serta pembinaan spiritual melalui ajaran tarekat. Berikut adalah beberapa contoh lembaga pendidikan Islam berbasis tarekat yang ada di Indonesia dan dunia:

1)    Pondok Pesantren Suryalaya (Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah)

Lokasi: Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia

Tarekat: Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah (TQN)

Pesantren ini dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan tarekat terbesar di Indonesia. Didirikan oleh Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad atau Abah Sepuh, pondok ini mengajarkan ajaran tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah yang berfokus pada praktik zikir, puasa sunah, dan disiplin spiritual lainnya. Selain pendidikan tarekat, pesantren ini juga mengajarkan ilmu agama umum.

2)    Pondok Pesantren Al-Idrisiyyah (Tarekat Idrisiyyah)

Lokasi: Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia

Tarekat: Idrisiyyah

Al-Idrisiyyah merupakan pesantren yang menyelenggarakan pendidikan formal di tingkat dasar hingga menengah, namun di dalamnya juga diajarkan tarekat Idrisiyyah yang berfokus pada zikir dan pengembangan spiritual. Pendidikan tarekat ini dipadukan dengan pelajaran umum dan agama untuk mencetak santri yang berilmu dan berakhlak.

3)    Pondok Pesantren Darussalam (Tarekat Syattariyah)

Lokasi: Sumatera Barat, Indonesia

Tarekat: Syattariyah

Pesantren Darussalam di Sumatera Barat dikenal dengan ajaran tarekat Syattariyah, sebuah tarekat yang menekankan penyucian diri melalui zikir, pengajaran Al-Qur'an, hadis, dan syariat. Santri di pesantren ini diajarkan untuk menjalani disiplin spiritual sesuai dengan ajaran tarekat.

4)    Zawiyah Tarekat Tijaniyah

Lokasi: Afrika Barat, termasuk di Senegal, Nigeria, dan Aljazair

Tarekat: Tijaniyah

Zawiyah adalah pusat pendidikan spiritual tarekat yang terdapat di banyak negara Muslim. Tarekat Tijaniyah berfokus pada amalan zikir dan pengajaran sufisme yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pendidikan di zawiyah sering kali melibatkan zikir berjamaah dan pengajaran tasawuf klasik.

5)    Ribat Tarekat Khalwatiyah

Lokasi: Sulawesi Selatan, Indonesia

Tarekat: Khalwatiyah

Ribat ini merupakan pusat pendidikan tarekat Khalwatiyah yang juga menyelenggarakan pengajaran Islam secara umum. Tarekat ini dikenal dengan praktik khalwat (berdiam diri dalam zikir) dan dzikir yang intens. Pendidikan tarekat di ribat ini menekankan kedisiplinan spiritual dan penyucian hati.

6)    Pondok Pesantren Al-Futuhiyyah (Tarekat Naqsyabandiyah)

Lokasi: Jepara, Jawa Tengah, Indonesia

Tarekat: Naqsyabandiyah

Pesantren ini memberikan pendidikan agama Islam formal namun juga mendalami tarekat Naqsyabandiyah. Praktik-praktik seperti zikir sirr (zikir dalam hati) dan pemurnian jiwa menjadi bagian dari keseharian para santri. Santri diajarkan untuk menjalani kehidupan dengan disiplin spiritual.

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Tarekat sebagai organisasi spiritual memiliki peran penting dalam pengembangan pendidikan Islam, baik formal maupun non-formal. Melalui pendekatan sufistik, tarekat tidak hanya berfokus pada aspek ritual, tetapi juga menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan moralitas dalam kehidupan sehari-hari.

Gerakan tarekat berkontribusi dalam menciptakan lembaga pendidikan yang mengintegrasikan ajaran Islam dengan nilai-nilai lokal, sehingga menghasilkan pendidikan yang relevan dan kontekstual. Selain itu, tarekat juga berperan dalam membentuk karakter dan akhlak santri, yang menjadi pondasi penting dalam pendidikan Islam.

Hubungan antara gerakan tarekat dan pendidikan Islam di Indonesia menunjukkan potensi yang besar untuk pengembangan masyarakat yang berakhlak mulia dan berilmu. Dengan memanfaatkan kekuatan tarekat, pendidikan Islam dapat terus berkembang dan menjawab tantangan zaman.

B.    Saran

Makalah ini penulis akui masih banyak banyak kekurangan karena pengalaman penulis yang di miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Ridlo, Miftakhur. (2020). Sejarah Tipologi Tarekat dalam Pandangan Tasawuf dan Makrifat. Jurnal Keislaman, 3(1), 141.

Syamsul Rijal, "Pendidikan Tasawuf dan Tarekat di Indonesia" (Jurnal Studi Islam, 2020)

Azyumardi Azra, The Origin of Islamic Reformism in Southeast Asia (2004)

Hadi, Suryadi. "Dinamika Tarekat Qadiriyah-Naqsyabandiyah di Indonesia." Jurnal Islam Nusantara, Vol. 3, No. 2, 2018.

Bruinessen, Martin van. Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia: Survei Historis, Geografis, dan Sosiologis. Bandung: Mizan, 1992.

Ricklefs, M.C. Sejarah Indonesia Modern 1200–2008. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2008

Trimingham, J. Spencer. The Sufi Orders in Islam. Oxford: Clarendon Press, 1971.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Kuliah di Universitas Darussalam

  Hallo Sahabat👋 Namaku Dhea Rahmatillah, aku akrab di sapa dengan panggilan Dhea. Aku berasal dari Jawa Barat, tepatnya di kota Ciamis. Tahun 2022 aku dinyatakan lulus dari MA Negeri 2 Ciamis. Setelah lulus MAN aku memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Berbeda dengan teman teman yang lain yang berbondong bondong Untuk ikut PTN, namun aku sudah memutuskan utuk masuk ke perguruan tinggi swasta di kotaku tepatnya di Universitas Islam Darussalam Ciamis, yaa bukan tanpa alasan dan bukan pula tidak ada keinginan untuk masuk PTN seperti teman yang lainnya, tentunya ada alasan di balik keputusanku yang tidak bisa ku ceritakan disini😅.  Aku memutuskan untuk memilih jurusan Pendidikan Agama Islam.  Hari pertama kuliah perasaanku campur aduk, antara senang karena akan bertemu dengan teman baru dan tegang karena ini merupakan pengalaman pertamaku menjadi mahasiswi. Ketakutanku tambah menjadi saat melangkah memasuki kelas, aku takut aku tidak memilik...

FORMULIR PENDAFTARAN

Jadilah bagian dari generasi pemimpin masa depan bersama Universitas Islam Darussalam Ciamis. Daftarkan dirimu sekarang dengan mengisi formulir pendaftaran berikut ini Klik link berikut ini : Formulir pendaftaran